Sabtu, 07 Januari 2017

Kegelisahan dan cara mengatasi kegelisahan

Kehidupan manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas dan kehidupannya sehari-hari. Gerak manusia semakin cepat, setiap aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa serta, mereka merasa selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai 'tujuan hidup', tanpa menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan spiritual, hanya terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran kesenangan yang akan didapat di masa yang akan datang.

Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya 'ya', jangan khawatir, karena itu adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian menghampirinya.

Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari dari kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita. Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan berarti kita membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran, dengan pengertian benar dan kebijaksanaan.

Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.

Cara Mengatasi Kegelisahan
Cara yang digunakan dalam mengatasi kegelisahan:
      Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
      Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa  kita.
      Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadaNya

Rabu, 04 Januari 2017

Bentuk Tanggung Jawab Dalam Kehidupan Sehari-hari

Bentuk tanggung jawab terhadap diri saya sendiri:
      1.      Tidak melakukan hal-hal bodoh yang dapat membahayakan keselamatan sendiri (contoh: merokok, narkoba, minum-minuman keras). Karena untuk apa melakukan sesuatu yang akan kita sesali dikemudian hari atau melakukan sesuatu yang akan membuat tubuh kita rusak sebelum tanggal kadaluwarsa.
      2.      Berolahraga dan makan makanan sehat, ini semua penting untuk tetap menjaga tubuh kita fit.
      3.      Berdoa, karena menurut saya kemampuan kita sebagai manusia hanya 30% sedangkan Tuhan memiliki kehendak 70% terhadap diri kita sendiri. Minta ampunan terhadap-Nya sangat penting untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian, ada Tuhan yang selalu menjaga kita.
      4.      Relaks, menjadikan tubuh dan pikiran kita menjadi relaks sangat berguna karena dengan relaks kita dapat menghindari diri kita dari stress. Karena menurut Kelly McGonigal, orang yang mengalami banyak stress di tahun sebelumnya memiliki 43% lebih tinggi resiko untuk meninggal.
      5.      Berempati terhadap orang lain, karena apalagi yang dapat kita lakukan untuk membuat kita lebih menjadi “manusia” selain memiliki empati untuk orang lain dan dunia.
       6.      Berpikir sebelum Bertindak. Apakah ini akan berdampak buruk bagi saya? apa yang saya dapat jika melakukan ini? apa dampak yang akan diberikan bagi lingkungan sekitar?. Kita diberkati karena memiliki pikiran dan akal, maka pergunakan akal tersebut untuk melakukan kalkulasi agar kita dapat meminimilasi kerusakan.
       7.      Belajar, karena mengedukasikan diri sendiri adalah hal yang menyenangkan dan dapat merelaksasikan diri. Pengetahuan sangat penting bagi diri masing-masing individu.

Bentuk tanggung jawab saya terhadap keluarga:
      1.      membanggakan keluarga khususnya keluarga, karena membanggakan orang terdekat kita akan membawa kepuasan tersendiri dan akan menambah keharmonisan keluarga.
      2.      Mengerjakan pekerjaan rumah, karena keluarga tingal di atas tanah yang memiliki bangunan dengan pintu, jendela, dan atap yang kita sebut rumah. Rumah adalah tempat kita tinggal, tempat yang keluarga kita miliki, oleh karenanya kita bertanggungjawab untuk menjaga dan membeersihkan rumah kita.
      3.      Menjaga keluarga, semua yang kita lakukan diluar rumah semua akan memiliki impactbagi keluarga kita, maka pastikanlah keselamatan keluarga kita.
       4.      Berbakti terhadap orang tua, karena tanpa mereka kita daka ada didunia ini. Mereka adalah resource terbaik didunia ini, berbakti kepada mereka tidak akan membawa masalah bagi kita, malah akan membawa surga kepada kita.

Bentuk tanggung jawab saya sebagai warga negara :
      1.      Ikut berpartisipasi dalam acara kenegaraan (contoh: upacara bendera) karena berpartisipasi dalam event kenegraaan akan membuat kita mencintai dan menghargai negara kita sendiri.
      2.      Menjadi pelajar yang teladan, karena dengan menjadi seorang yang pintar kita dapat mengikuti berbagai kejuaraan dan mengharumkan bangsa dan negara.
      3.      menjaga kultur budaya bangsa, disaat maraknya budaya barat yang masuk sekarang ini, kita mengalami penjajahan dengan melalui media yang secara tidak langsung kita sukai (contoh: musik, film) maka otomatis kita akan menyerap berbagai sifat, perilaku, dan budaya dari barat dan yang lebih membahayakan kita dapat mencampurkan budaya kita dengan budaya mereka.
      4.      Membela bangsa, tahun-tahun ini negara kita mengalami krisis dan penurunan kualitas hidup, oleh karena itu kita harus membantu negara kita sebisa mungkin untuk membuatnya bangkit, bukannya malah menyalahkan segelintir orang(walaupun salah mereka) namun ini adalah negara kita dan kita bertanggung jawab atas apa yang terjadi didalamnya.

Bentuk tanggung jawab saya terhadap Tuhan:
      1.      Berdoa, berdoa selalu memohon ampunan dari-Nya karna semua yang didunia adalah fana.
      2.      Menjalankan perintahnya, selalu berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauh dari larangan-Nya.
       3.      Mengamalkan ajaran-Nya, karena umat yang baik adalah yang menjalankan dan mengamalkan perintah-Nya.