ILMU
BUDAYA DASAR 1
Kaitan Antara Manusia dan
Kebudayaan dengan Ilmu Manajemen.
Puji syukur saya ucapkan pada kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan artikel yang
sederhana ini. Pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016 saya atau kelas 1EA11 tepatnya, mendapatkan tugas dari Ibu Ramita Hapsari, dosen mata kuliah Budaya.
Tugas tersebut membuat suatu artikel atau bacaan tentang hubungan IBD (Ilmu
Budaya Dasar) dengan jurusan yang saya ambil di Universitas Gunadarma, yaitu
Manajemen. IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya.
ILMU BUDAYA DASAR
Pengertian Ilmu Budaya Dasar:
Ilmu
Ilmu merupakan pengetahuan yang dapat dipahami, dimengerti, serta dapat diterapkan. Ilmu pengetahuan tercipta karena adanya kebutuhan manusia untuk menguasai alam semesta dalam rangka memperta kehidupannya.
Ilmu merupakan pengetahuan yang dapat dipahami, dimengerti, serta dapat diterapkan. Ilmu pengetahuan tercipta karena adanya kebutuhan manusia untuk menguasai alam semesta dalam rangka memperta kehidupannya.
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Dasar
Dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat, ajaran atau aturan.
Dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat, ajaran atau aturan.
Secara sederhana, Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar:
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya, sehingga lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi.
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi.
2 2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperluas pandangan tentang masalah
kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan.
kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan.
3 3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon
pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam
bidang disiplin masing-masing.
bidang disiplin masing-masing.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para mahasiswa
agar lebih mampu berdialog satu sama lain.
MANAJEMEN
Pengertian Manajemen:
Pengertian Manajemen:
Manajemen (management) adalah
pencapaian tujuan-tujuan organisasi organisasional secara efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber
daya-sumber daya organisasional. Manajemen juga dikatakan sebagai seni serta ilmu untuk
mengorganisasi, merencanakan, menyusun, mengawasi maupun mengarahkan sumber
daya (alam, waktu, manusia, teknologi, dsb.) agar dapat mencapai apa yang telah
dicita-citakan.
Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Manajemen?
Kalau kita menerima pengertian bahwa budaya adalah semua hasil budi daya
manusia, maka manajemen itu merupakan bagian dari kebudayaan. Oleh karena itu
tingkat sosial budaya suatu bangsa berpengaruh terhadap kemampuan suatu
manajemen tersebut. Budaya merupakan perekat, pemecahan masalah, sistem
nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan bersama dalam suatu manajemen atau
organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma
perilaku organisasi. Budaya dalam suatu manajemen memberikan dampak signifikan
terhadap prestasi kerja, karena berkembang dengan mudah. Sistem nilai budaya
yang mempengaruhi perilaku dan adat kebiasaan bangsa tersebut pasti memberi
warna pada pelaksanaan manajemennya.
Ilmu budaya dasar sangat berpengaruh pada nilai-nilai,norma adat
istiadat pada suatu daerah yang menganut budaya masing-masing bahkan ada yang
sudah mendarah daging sehingga sulit untuk menerima masukan atau pengaruh dari
budaya luar.Tapi,diera yang modern ini sudah 90% budaya pada suatu negara mulai
agak pudar karena sudah tepengaruh oleh budaya luar melalui media yang semakin
hari semakin berkembang seperti media televisi, elektronik, sosial.
Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum".
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnisminoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif." Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan. Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja. Yaitu pengatahuan budaya yang bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengatahuan budaya mencakup segala keahlian (disiplin),seni dan filsafat.Pengetahuan budaya dikembangkan untuk menambah wawasan pemikirandan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan masing -masing setiap negara. Manajemen mencoba mencapai tujuan dengan menggunakan orang lain, sementara ilmu budaya dasar memberikan khazanah pengetahuan dasar yang berkaitan dengan bagaimana perilaku manusia. Dengan memahami faktor manusia maka perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan dari tiap-tiap aktivitas manajemen dapat berjalan dengan lebih lancar. Dalam manajemen manusia adalah faktor yang paling menetukan. Manajemen sumber daya manusia mungkin adalah perkawinan dari kedua cabang ilmu ini. Keduanya bukan merupakan ilmu pasti, yang mendasarkan diri dan berkonsentrasi pada manusia sebagai subjek dan objek sekaligus dalam menjalankan suatu bentuk kerja sama yang bisa jadi menghasilkan manfaat ekonomi.
Titik berat manajemen selama ini ialah mengenai manfaat materi atau yang bersifat bisnis, sementara di lain sisi, ilmu budaya dasar memberikan arti dan makna dari suatu kerja/karya yang dilakukan oleh manusia yang tak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan materi. Semakin lama semakin disadari akan pentingnya mengintegrasikan antara pengetahuan-pengetahuan dalambasic humanities dengan ilmu manajemen modern. Istilah seperti "customer-centric", "patient-centric", atau "user centric" ialah hasil dari penggabungan kedua ilmu itu pada bisnis terkini.
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnisminoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif." Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan. Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja. Yaitu pengatahuan budaya yang bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengatahuan budaya mencakup segala keahlian (disiplin),seni dan filsafat.Pengetahuan budaya dikembangkan untuk menambah wawasan pemikirandan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan masing -masing setiap negara. Manajemen mencoba mencapai tujuan dengan menggunakan orang lain, sementara ilmu budaya dasar memberikan khazanah pengetahuan dasar yang berkaitan dengan bagaimana perilaku manusia. Dengan memahami faktor manusia maka perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan dari tiap-tiap aktivitas manajemen dapat berjalan dengan lebih lancar. Dalam manajemen manusia adalah faktor yang paling menetukan. Manajemen sumber daya manusia mungkin adalah perkawinan dari kedua cabang ilmu ini. Keduanya bukan merupakan ilmu pasti, yang mendasarkan diri dan berkonsentrasi pada manusia sebagai subjek dan objek sekaligus dalam menjalankan suatu bentuk kerja sama yang bisa jadi menghasilkan manfaat ekonomi.
Titik berat manajemen selama ini ialah mengenai manfaat materi atau yang bersifat bisnis, sementara di lain sisi, ilmu budaya dasar memberikan arti dan makna dari suatu kerja/karya yang dilakukan oleh manusia yang tak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan materi. Semakin lama semakin disadari akan pentingnya mengintegrasikan antara pengetahuan-pengetahuan dalambasic humanities dengan ilmu manajemen modern. Istilah seperti "customer-centric", "patient-centric", atau "user centric" ialah hasil dari penggabungan kedua ilmu itu pada bisnis terkini.
5 fungsi budaya dalam suatu organisasi menurut
Robbins (1996 : 294) sebagai berikut:
1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara
satu organisasi dengan yang lain.
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi
anggota-anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu
yang lebih luas daripada kepentingan
diri individual seseorang.
diri individual seseorang.
4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu
mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan
kendali yang memandu dan membentuk sikap
serta perilaku karyawanrti media televisi,elektronik,sosial.
serta perilaku karyawanrti media televisi,elektronik,sosial.
SDM (Sumber Daya Manusia) haruslah mengarah pada pengembangan budaya.
Pengembangan SDM ini tidak lain untuk mencapai budaya organisasi yang kuat,
karena kinerja karyawan merupakan unsur penting dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan atau anggota
organisasi, baik sisi lunak seperti budaya perusahaan, gaya manajemen dan
pengembangan tim, maupun sisi keras seperti strategi, struktur, sistem,teknologi,
imbalan-penghargaan dan sebagainya.
Kesimpulan:
Hubungan manajemen dengan ilmu budaya dasar itu sangan berpengaruh dalam manajmen dan salaing berkaitan terhadap kamampuan dalam suatu manajmen. Semua itu dapat membuat kita bertindak, bertingkah laku, dan berfikir agar dapat menuntun kita untuk mengolah informasi dengan baik dan benar.Ilmu budaya dasar dapat menjadi pengetahuan pelengkap/komplemen dalam pelaksanaan manajemen yang lebih baik.
Hubungan manajemen dengan ilmu budaya dasar itu sangan berpengaruh dalam manajmen dan salaing berkaitan terhadap kamampuan dalam suatu manajmen. Semua itu dapat membuat kita bertindak, bertingkah laku, dan berfikir agar dapat menuntun kita untuk mengolah informasi dengan baik dan benar.Ilmu budaya dasar dapat menjadi pengetahuan pelengkap/komplemen dalam pelaksanaan manajemen yang lebih baik.
Demikian artikel tentang hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Manajemen
yang saya buat, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, aamiin...
Dosen : Ramita Hapsari
Nama : Megawati Boy Ely Tokulo
NPM : 14216346
Jurusan : Manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar