Jumat, 04 November 2016

ADAT PERNIKAHAN YOGYAYAKARTA




1.     Nontoni
Nontoni adalah tahap awal dalam proses menuju pernikahan. Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dinikahinya. Jaman dulu, atau beberapa puluh tahun yang lalu, orang yang akan menikah belum tentu tahu dan kenal dengan orang yang akan dinikahinya. Prosesi ini bertujuan agar calon pengantin ada gambaran siapa dan seperti apa jodohnya nanti.

2.     Lamaran
Setelah acara Nontoni calon dan si perjaka menerima pilihan orangtuanya, selanjutnya dilanjutkan acara lamaran. Melamar berarti meminang, karena pada zaman dulu diantara calon pengantin pria dan wanita kadang masih belum saling mengenal. Oleh karena itu, orang tualah yang mencarikan jodoh dan menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini kemudian bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama.

3.     Peningsetan
Peningsetan berasal dari kata dasar singset (Jawa) yang berarti ikat, jadi peningsetan berarti pengikat. Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan sesuatu sebagai pengikat dari orangtua pihak pengantin pria kepada pihak calon pengantin puteri.

4.     Tarub
Tarub adalah hiasan janur kuning (daun kelapa yang masih muda) yang dipasang tepi tratag yang terbuat dari bleketepe (anyaman daun kelapa yang hijau). Pemasangan tarub biasanya bersamaan dengan acara siraman (memandikan calon pengantin), yaitu satu hari sebelum pernikahan itu dilaksanakan.

5.     Nyantri
Upacara nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri 1 sampai 2 hari sebelum pernikahan. Calon pengantin pria ini akan ditempat kan dirumah saudara atau tetangga dekat. Upacara nyantri ini dimaksudkan untuk melancarkan jalannya upacara pernikahan, sehingga saat-saat upacara pernikahan dilangsungkan maka calon pengantin pria sudah siap ditempat sehingga tidak merepotkan pihak keluarga pengantin putri.

6.     Upacara Siraman
Siraman dari kata dasar siram (Jawa) yang berarti mandi. Yang dimaksud dengan siraman adalah memandikan calon pengantin yang mengandung arti membershkan diri agar menjadi suci dan murni.

7.     Midodareni
Midodareni berasal dari kata dasar widodari (Jawa) yang berarti bidadari yaitu putri dari sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya. Midodareni biasanya dilaksanakan antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai malam midodareni, calon penganten tidak boleh tidur.

8.     Upacara Langkahan
Langkahan berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang berarti lompat, upacara langkahan disini dimaksudkan apabila pengantin menikah mendahului kakaknya yang belum nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka calon pengantin diwajibkan minta izin kepada kakak yang dilangkahi.

9.     Upacara Ijab
Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan.

10.  Upacara Panggih
Panggih (Jawa) berarti bertemu, setelah upacara akad nikah selesai baru upacara panggih bisa dilaksanakan,. Pengantin pria kembali ketempat penantiannya, sedang pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Setelah semuanya siap maka upacara panggih dapat segera dimulai.



DOSEN          :   RMITA HAPSARI

NAMA KEL  :   GUSTI FADILLAH.A     (13216110)
    IBRAHIM ZIDANE        (13216360)
                            INTAN LABIBAH           (13216543)
                            IZAS YAKSA                    (13216650)
                            KUSNADI                         (13216110)
    MEGAWATI B.E.T          (14216346)
                            M.NAUFAL FAJAR         (18216435)
    RIFKY RIFALDI              (14216454)
KELAS          : 1EA11
NPM              : 13216650
JURUSAN     : MANAGEMENT





Jadi itulah tahapan-tahapan dalam pernikahan adat di Yogyakarta… J

Cerpen Remaja


REGREAT


Anne Zara Feodora. Itulah namaku. Nama pemberian orang tuaku yang sudah berada di atas sana. Yang sudah tenang disana. Aku sangat suka nama itu, nama yang selalu mengingatkan ku pada kehangatan keluargaku dulu. 

Aku tinggal dengan bibi dan paman ku di salah satu Kota di Bandung. Kota yang sangat sejuk dan menenangkan jiwa saat senja. 

Aku mempunyai seorang sahabat, sahabat yang selalu memberiku semangat dan motivasi untuk tidak menyerah dan mengeluh pada kerasnya hidup. 

Ya namanya Jevan Dwi Arya. Orang yang selalu memarahi ku saat aku sudah salah arah. Dia lah segalanya bagiku. Aku tidak mempunyai siapa-siapa lagi selain Jevan yang mengisi hariku. Ia pernah mengatakan pada ku saat aku sedang berada di titik terpuruk yaitu:

"Be like candle. It dances even in the darkness." 

Ya kita harus seperti lilin, ia tetap menari walau di dalam kegelapan. Ia tetap bercahaya walau gelap telah menyeruap, karna ia tahu bahwa ia harus tetap memberi pencahayaan pada dirinya maupun orang lain untuk tidak larut dalam gelapnya kehidupan.

Aku dan Jevan sekarang sudah menginjak kuliah semester 3 di ITB. Kita saling membantu saat mengerjakan soal-soal yang rumit. Jevan sudah seperti kakak bagiku. Kakak yang amat ku sayang.

Saat ketika di tengah hujan yang sangat deras, ia menyatakan cintanya kepadaku. Ia menyatakan dengan kesungguhan hati dan terlihat sangat tulus saat mengucapkan kalimat 

"Anne aku sangat mencintaimu, aku tidak bisa kalau hanya menjadi sahabatmu ne." 

Aku terpaku saat itu juga, aku tidak pernah berpikir bahwa Jevan mempunyai perasaan lain padaku. Dengan sangat hati hati aku menjawab

"Maaf Jevan aku sudah menganggapmu seperti kakakku. Teramat maaf aku tidak bisa menerimu. Aku sudah nyaman menjadi sahabatmu." 

Aku berlalu pergi dan tepat saat ku berbalik arah, Jevan menggenggam jemariku, membuat jantung ini berdetak tidak karuan. Aku menyukai Jevan. Menyukai bagaimana dia bertindak, menyukai bagaimana dia melindungiku, menyukai bagaimana dia selalu berada di sampingku saat suka maupun duka, Saat semua meninggalkan ku, saat itu juga dia menegaskan ku bahwa di dunia memang menuntut kita untuk terus melawan pada kejamnya kehidupan. Tapi saat hari itu berbeda. Aku seperti merasa ada yang beda di hatiku tapi langsung ku tepis perasaanku saat itu juga.

Aku menghadap lagi ke arahnya, aku tidak berani menatap iris matanya, aku hanya menatap kosong kedepan, tepat saat itu juga Jevan mencium pipi ku dan berkata

"Anne aku tidak akan menyakitimu, percayalah aku akan selalu di sampingmu." 

Untuk kedua kalinya ritme jantungku berdegub tidak normal. 
"Aku tidak bisa menerimamu sebagai kekasih Jevan, aku tidak bisa pergi jauh darimu kalau suatu saat nanti kita putus, aku tidak mau kita saling membenci." 

"Tidak Anne, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu jikalau kita sudah putus."

Aku tidak menjawab pernyataan itu, aku langsung berlari menjauh dari Jevan, aku tidak tahu harus berkata apalagi. Sesuatu cairan hangat juga mengalir deras di pipiku. Aku tidak menghapusnya karna hujan menutupi itu semua. Terimakasih hujan, berkatmu aku bisa menangis tanpa ada orang yang tahu.

Setelah semua kejadian di bawah derainya hujan tersebut, Jevan menghilang dari hidupku menghilang entah kemana. Aku mencari informasi kesana sini dan jawabannya Nihil, tidak ada yang tahu juga dimana keberadaan Jevan saat ini. Aku selalu menyesal mengapa waktu itu aku tidak membalas perasaannya, mengapa tidak ku coba untuk menjadikannya lebih spesial dari sekedar sahabat. 

Maafkan ku Jevan.
Dariku untukmu yang berada disana, aku sangat merindukanmu dan aku terlalu bodoh baru menyadari betapa berartinya dirimu.

Jikalau bisa waktu terulang kembali, aku tidak akan menolak ia saat  menyatakan cintanya, saat dimana ia menyatakannya dengan kesungguhan hati dan tulus terlihat dari binar matanya.

Sejuta maaf Jevan. Aku sudah mengabaikanmu, mengabaikan rasa cintamu, mengabaikan perasaanmu. 

Maaf.